CB Magazine »
bpn
»
Walikota dan Calonkan Walikota 2016-2020 Tak Hargai Budaya Daerahnya Lecehkan Lembaga Adat Suku Dayak Kenya
Walikota dan Calonkan Walikota 2016-2020 Tak Hargai Budaya Daerahnya Lecehkan Lembaga Adat Suku Dayak Kenya
Posted by CB Magazine on Wednesday, October 21, 2015 |
bpn
KaltimTerkini-Balikpapan, Dalam menjalani kehidupan berkembangsaan seharusnya pemimpin daerah harus dapat menghargai sosial budaya daerah yang dipimpinnya bukan meremehkan bahkan melecehkan tegas Lampang Bilung sebagai wanita penerus pemangku adat dayak dan Lembaga Kewaspadaan Dini.
“Seharusnya sebagai walikota yang mencalonkan kembali dirinya sebagai walikota Balikpapan ini berkata bijak dan lebih memahami dalam situasi politik dan simpati masyarakat dayak yang berdomisili dibalikpapan bukan menghina apa lagi melecehkan kebudayaan asli kalimantan ini dengan perkataan yang menyinggung kami sebagai suku dayak,… apa tidak merasa sebelumnya pilkada lalu bahwa duduknya Rizal Effendi sebagai Walikota Balikpapan mendapat dukungan besar dari Suku Dayak”papar Lampang Bilung “memang dukungan suku dayak terhadap pilkada terdahulu kami mendukung pasanga walikota sekarang Rizal Effendi dan Heru Bambang tetapi jika Rizal Effendi sudah merasa berkuasa dan tidak menghargai kami seperti terhambur dipasar bagaikan cabe busuk jangan coba-coba ? tegas Lampang “Kami dapat hamburkan dia juga seperti cabe busuk dengan satu semboyan kami” Tegas Lampang .
Pemakaian Aksesoris Warga Adat Dayak Kenyah yang upload dan disebarluaskan di media sosial pada September 2015 beberapa waktu lalu oleh salah satu calon pasangan pemilukada kota Balikpapan, membuat ketersinggungan khususnya warga adat Dayak Kenyah. Pasalnya atribut adat tidak semestinya digunakan untuk kepentingan mempromosikan tim pasangan Cawali Cawawali dengan beramai-ramai memakai aksesoris khas adat Dayak Kenyah tersebut, mengingat tidak semua warga adat Dayak Kenyah yang notabene memiliki persatuan lembaga adat, akan sepaham dalam memberikan dukungan terhadap pasangan calon kepala daerah yang menggunakan atribut adat tersebut.
Karena itu dari beberapa tokoh adat Dayak Kenyah kota Balikpapan, dengan tegas menyatakan sikap keberatannya atas sikap yang dianggap suatu perbuatan kurang menyenangkan oleh timses pasangan Cawali-Cawawali nomor urut I tersebut, sebagaimana tertuang dalam beberapa butiran ini:
PERNYATAAN SIKAP ADAT DAYAK ATAS PENYALAH GUNAAN AKSESORIS ADAT DAYAK KENYAH DALAM PILKADA !
Pertama: Keberatan atas pemakaian / penggunaan aksesoris Adat Dayak Kenyah pada reklame kampanye PILKADA a/n Calon Pasangan No. 1 Saudara Haji Rizal Effendi & Rahmad Mas’ud. dimana Tim Suksesnya telah menggunakan pakaian Adat Dayak Kenyah dalam mempromosikan Calonnya. Dan sampai saat ini Tim Sukses tersebut, belum pernah meminta ijin kepada kami selaku pengayom Lembaga Adat Dayak Kenyah di Balikpapan untuk menggunakan aksesoris tersebut.
Kedua: Keberatan atas pernyataan Walikota H. Rizal Effendi melalui pembicaraan via telpon Ardian dari Tim Pemantau Pemilukada Kota Balikpapan dengan Walikota H. Rizal Efendi pada tanggal 21 September 2015 sekiar pukul 1300 wita, dimana isi pembicaraan tersebut sebagai berikut :
Ardian : Hallo ..
Walikota Bpp : Ya...?
Ardian : Ada orang yang mau bertemu bapak, karena mereka merasa keberatan dengan pemakaian baju Adat di Tim suksesnya Bapak.
Walikota Bpp : “TIDAK USAH DIHIRAUKAN, PAKAIAN ADAT DAYAK BEGITU BANYAK BERHAMBURAN DI PASAR, MEREKA ITU HANYA MENCARI MASALAH”
Menurut Lampang Bilung, selaku Pimpinan Sanggar Budaya Dayak Kenyah menjelaskan, bahwa ketika dirinya berkunjung ke kantor NCW kota Balikpapan, pembicaraan antara Adrian dengan Rizal Effendi yang saat ini masih aktif sebagai Walikota Balikpapan, didengar langsung dengan beberapa orang saksi yang turut mendengar pembicaraan tersebut.
Menurutnya, setelah mendengar apa yang telah dibicarakan anatara Adrian dengan Rizal Effendy, dirinya tetap masih ingin beritikad baik untuk tujuan klarifikasi, mempertanyakan maksud pemakaian aksesoris tersebut melalui Lembaga resmi Pemantau Pemilukada 2015, yang dikomandani oleh Adrian dan Antung Amrullah di kantor NCW Korwil Kaltim di Balikpapan, dengan tanda terima pengaduan No. 001/LPP/NCW-KT/IX-2015.
Dikatakannya, apabila ingin memakai Aksesoris adat Warga Dayak Kenyah, seharusnya terlebih dahulu menyampaikan niat mereka kepada Lembaga adatnya.
“Terkait pemakaian Aksesoris Adat Dayak Kenyah, seharusnya mereka (Timses-red), meminta izin terlebih dahulu kepada lembaga persatuan kami,” tegas Lampang Bilung.
Tetapi mengingat tanggapan Walikota H. Rizal Effendy yang berbicara seperti tersebut diatas, dirinya selaku Warga Dayak Kenyah, sangat keberatan atas pernyataan Rizal Effendy sebagai Walikota, dikatakan, seharusnya sebagai seorang pejabat nomor satu di Kota Balikpapan ini, tidak sepantasnya berbicara sebagaimana tersebut diatas. Sebab menurutnya, Walikota itu bagi kami sebagai bapaknya masyarakat, seharusnya bijaksana bukan asal bicara yang membuat orang lain merasa direndahkan dan dilecehkan.
*Mulutmu adalah Harimaumu*
Karena merasa terusik dan keberatan atas apa yang telah dikatakan Rizal dalam pernyataan sebelumnya, pernyataan sikap warga adat Dayak Kenyah Kota Balikpapan, melaporkan keberatannya ke Polda Kaltim, dengan harapan Kapolda dapat menindak lanjuti laporan pernyataan Warga adat Dayak Kenyah Kota Balikpapan tersebut.
“Kami berharap jangan sampai hal ini berlarut-larut, tanpa adanya solusi yang dapat menentramkan hati kami Warga Dayak Kenyah yang ada di Kota Balikpapan, sehingga tidak timbul hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari,” jelas Lampang.
Struktur Lembaga Adat Dayak Kenyah (LADK) kota Balikpapan terdiri oleh : Merang Lenjau sebagai Ketua LADK kota Balikpapan, Lampang Bilung (Pimpinan Sanggar Budaya adat Dayak Kenyah), Pengang Ding (Kepala Adat Badak Mekar), Esrom Palat (Kepala Adat Pampang), Petuban (Penasehat Adat ), Pengang Ncuk (Kepala Adat Besar) , Penjau Ncuk (Penasehat Adat) , Pujang Laing (Tokoh Adat), Pesim (Tokoh Budaya Adat), Ujang Lahang (Tokoh Masyarakat) .papar lampang menjelaskan bahwa Adat dayak punya struktur yang kuat “.lanjutnya. (djumhana)
Video
nasional
Top 5 Popular of The Week
-
Kaltimterkini.com, Jakarta: Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menegaskan kasus dugaan suap bongkar muat peti kemas di pelabuhan ( dwellin...
-
KALTIMTERKINI.COM - Penurunan fungsi ginjal berjalan perlahan dan tidak bisa kembali normal, karena itu pencegahan menjadi langkah penti...
-
KALTIMTERKINI.COM - Walau sayuran dalam bentuk segar dianggap sebagian orang lebih sehat, tapi ada beberapa jenis sayuran yang kadar nutr...
-
Ketika bermain sinetron artis cantik Citra Kirana kerap sekali memakai hijab karena memang tuntutan dari peran sinetron tersebut. Walau...
-
Smartphone OPPO R7 memiliki kecepatan daya isi ulang yang sangat singkat. KALTIMTERKINI.COM Setelah mudik, saatnya kita kembali ke kot...
-
KALTIMTERKINI.COM , BALIKPAPAN - Dukungan dari DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk Pilkada Balikpapan ini terbelah. Kubu ya...
-
KaltimTerkini -Balikpapan, Dalam menjalani kehidupan berkembangsaan seharusnya pemimpin daerah harus dapat menghargai sosial budaya daera...
-
Kaltim Terkini -Balikpapan, Menjadi Tanya besar bagi khususnya warga masyarakat kota Balikpapan, terkait projek rencana pembangunan mall ,...
-
KALTIMTERKINI.COM -WISATA - Tempat wisata di Indonesia memang menarik untuk dikunjungi, terlebih wisata Alam. Potensi itu dinilai harus d...
No comments: