Hari hari tak kenal lelah selalu di kepung kesibukan Budaya dan Sosial inilah Sosok Wanita Pejuang Dayak Kenyah

kaltim terkini | Balikpapan. Ketekunan hati dan rasa sesama yang tumbuh bersama seni yang membawanya kealam yang memang menjadi kodratnya harus menjadi keras dalam hidup, Wanita ini bernama Lampang Bilung, kerap sangat dengan keasingan nama yang diberikan oleh kedua orang tuanya yang berasal dari suku Dayak Kalimantan Timur, Ibu empat orang putra ini sangatlah tegas menghadapi kehidupan.

Dengan usaha Catering dan Kedai Resto Borneo di jalan ring road kota Balikpapan, dia tetap beraktifitas sebagai manusia yang beradaptasi dengan sosial dan budaya , Lampang Bilung banyak dihubungi para ketua adat suku Dayak yang menjadi dewan ketua suku adat se kalimantan timur. Adanya kesibukannya menjadi ketua di beberapa organisasi kepemudaan di kalimantan timur ini Lampang Bilung seringkali dituntut kesibukan yang menyita waktunya seringkali mengorbankan untuk berkomunikasi dengan putra-putranya. “ya mau di apakan lagi ini panggilan hidup anak-anak harus jadi korban” Tuturnya pada Kaltim Terkini di Resto Borneo miliknya. “Saya juga punya sanggar tari budaya yang selalu menerimaan job jika ada tamu pemkot Balikpapan terkait dengan budaya Dayak “ tegasnya . Tapi apakah dengan semua kegiatan sosialisasi dapat dikatakan mempunyai keuntungan atau dapat mencukupi kebutuhan hidupnya “ Ya saya ini kan single parent-.

Terlihat raut keningnya seakan ada beban berat yang belum di paparkannya kepada wartawan Kaltim Terkini. Ketika usai menghirup kopi dalam cangir “Ada satu yang masih saya bantu dari mereka para pemuka adat di wilayah perbatasan Indonesia Malaysia, para laskar pejuang perbatasan yang lahir pada era momentum Presiden Soekarno ketika mendentumkan Ganyang Malaysia mereka berjuang di perbatasan membela wilayah NKRI dimana setelah erah paska Kemerdekaan Republik Indonesia ini dan tetap mempertahankannya hingga berdirinya Posko Perbatasan dengan penjagaan TNI” , dilanjutkannya “ sehubungan dengan saya pun menjadi salah satu pengurus Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat di Kota Balikpapan kita menjaga kedepan jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak di inginkan untuk itu saya sedang berusaha keras sejak tahun 2014 ini mengurus mereka relawan NKRI di perbatasan menjadi anggota veteran mengingat usia mereka sudah lanjut “ tegas Lampang Bilung .

Sambil menunjukan beberapa dokumen dan surat menyurat yang telah di sampaikan baik kepada Panglima Daerah Militer dan Tokoh Masyarakat Kalimantan Bapak Martin Billa, sayangnya hanya mememinta dokumen yang akan dilanjutkan untuk keperluan administrasi tetapi hingga tahun 2015 saya masih berjuang untuk ke 150 orang laskar Pembela Perbatasan NKRI terkait operasi “Gannyang Malaysia “ Ceritanya lanjut.

“Ya kami hanya cinta Indonesia terutama di Kalimantan timur ini sebisa yang saya jalankan untuk kepentingan bersama tanpa melihat unsur apapun tetapi saya pahami jika usaha juga sedang menurun pendapatannya apalagi yang saya harus korbankan terlebih saya single dengan empat orang putra yang masih remaja dan anak-anak” ucap wanita yang berdarah Dayak tulen menampilkan kegigihannya memperjuangkan tanah kelahiran serta lingkungan di sekelilingnya tanpa melihat unsur dan etnis apapun. 

Lampang Bilung merupakan sosok wanita pejuang dalam hal ini hanya bisa tersenyum ketika ditanya apa yang dia dapatkan dari semua yang dia perjuangkan selama ini termasuk sanggar tari tradisional budaya Dayak ? serta para pemimpin atau aparat yang terkait dengan aktifitas kesibukannya ? “sangat puas jika pembelaan terhadap orang yang dianggapnya benar itu terkabul dan mempunyai jalan keluar yang nyata dari pihak terkain” ungkapnya tersenyum . (DJ)



Top